Senin, 06 Desember 2010

Omzet Warnet 2010 Anjlok 20%

MAKASSAR, —Tingkat penghasilan atau omset warung internet (warnet) di Kota Makassar diperkirakan mengalami penurunan sebesar 10 hingga 20 persen di tahun 2010 ini.
Penurunan tersebut di picu semakin banyaknya modem yang di sediakan oleh service provider yang ada. Belum lagi semakin menjamurnya usaha warnet di kota Makassar yang membuat para pelanggan lebih selektif dalam memilih warnet yang akan dikunjunginya. Demikian diungkapkan Yasin AR, salah satu pengusaha warnet yang di temui Upeks, akhir pekan lalu.
Pengusaha yang baru saja mengembangkan warnetnya hingga ke Balikpapan ini, mengungkapkan penurunan pendapatannya mencapai Rp300 ribu - Rp400 ribu setiap hari. “Itu berarti dalam satu bilik perhari kita kehilangan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu,”ungkapnya.
Penurunan omzet ini, lanjut Yasin tidak cukup berdampak besar pada beberapa warnet yang ada. Meskipun sudah cukup banyak warnet yang tumbang, namun tidak dapat di pungkiri pula kehadiran warnet-warnet baru terus saja terlihat.
“Usaha warnet di kota Makassar saat ini sepertinya semakin berkembang. Ibaratnya bagai Jamur yang tumbuh di musim hujan,”ujarnya sambil tersenyum.
Yasin yang kini memiliki 13 unit warnet hingga ke berbagai kota di Indonesia dan beberapa di daerah ini, menjelaskan bahwa dengan semakin banyaknya kompetiter, pihak pengusaha harus senantiasa memasang strategi untuk bisa bertahan dalam usaha ini. Salah satunya dengan melakukan peningkatan pelayanan atau memberlakukan program harga paket bagi pelanggan yang akan menggunakan jasa ini berjam-jam.
“Sebagai pengusaha kita harus pintar-pintar melihat apa yang menjadi kebutuhan pelanggan agar mereka betah,” katanya.
Semakin banyaknya usaha warnet yang berkembang di kota Makassar, lanjut Yasin, sebaiknya ada regulasi yang mengatur tentang jumlah warnet. Sehingga keberadaan warnet di kota Makassar bisa lebih ditata. Baik berdasarkan letak maupun harganya.
“Harusnya ada regulasi yang mengatur soal tata lokasi dan harganya. Sehingga dalam persaingan usaha ini hanya pada pelayanan. Sementara mengenai harga ada patokan yang ditentukan dalam regulasi tersebut,” tuturnya


sumber : http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=57442

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Adhie Dhadie D'File
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
20 maret 1987 kuliah di STIEM BONGAYA jurusan MANAJEMEN EKONOMI
Lihat profil lengkapku